Selasa, 31 Desember 2013

My Revolution For 2014

2013 sudah mau berganti menjadi 2014, well.. this year taught me anythink! Mulai dari rela ngelepaskan, bangkit dari keterpurukan, sabar dalam penghinaan, sabar dalam penantian yang kira-kira menanti someone udah setahun kali yak? Ya gitu deh~ dan yang paling lagi diuji banget ya ini nih, pengaruh Long Distance Relationship. Sabar yang ekstra menghadapi si dia, belajar dewasa bareng ga boleh egois apalagi negthink ye kan? But, I have many revolution yeah \m/

Semoga di tahun 2014 ini, tahun yang InsyaAlloh umur Indah akan menjadi 17 tahun, yeah sweet sevententh insyaAlloh kalau beneran sweet :’|

1.       No more galau Ya Alloh, capek banget dikit-dikit nangis 
padahal udah segede gini masih aja cengeng~ 
semoga bisa lebih tegar dan ga dikit-dikit nyesek~ 
yeah I know, I’m thinker. But don’t be child who needs milk -_-


2.       Makin rajin sholat, ngaji, ibadah wajib dan ibadah sunnah makin rajin. 
Dikasih umur sama Alloh harusnya lebih bisa menghargai waktu 
untuk ibadah untuk bekal akhirat. Doakan ya ^^)9




3.       Rezeki Mama dan Papa diluaskan, 
rezeki gue juga dipermudah. 
Umur mama dan papa dipanjangkan, umur gue juga. 
Gue belum bisa bahagiain kedua orangtua. 
 So, selagi mereka masih ada dan gue masih diberi umur, 
gue pasti berusaha membuat mereka nangis! 
Mom, Dad, oneday, you will cry 
because I’ll make you proud of me! :’)

4.    Makin pinter, aamiin! 
Tahun ini kan juga gue bakalan naik ke kelas 12, 
ya gue Cuma mau diberi kemudahan 
dalam belajar, memahami pelajaran, menghafal 
dan mengerjakan berbagai macam soal yang diberikan.
 Kapan lagi orangtua bangga yakan 
kalau bukan anaknya berprestasi?

5.     Makin sabar dalam hal apapun. 
Yaps, gue emang orang yang emosionalnya tinggi banget!
 Kalau udah moodyan, orang disekitar gue bisa kena imbasnya. 
So sorry ya -_-V Sabar ngadepin guru, sabar ngadepin kelakuan temen, 
sabar ngadepin kelakuan doi, sabar sama pelajar, sabar segalanya. 

here is he my boy \m/
I Love You, GPM :*
6.        Hey pacar yang mengesalkan namun aku rindukan! 
Semoga LDRnya lancar yaaaa. 
Kamu makin sayang aku, aku juga sayang kamu. 
Aku janji ga akan negthink sama kamu,
 tapi kamu juga jgn main-main ya sama kepercayaan aku. 
Aku merindukanmu, 
melawan badai rindu adalah yang ku mau :* 
I’m yours since 08-12-2013. 
Terus temani aku sampai melewati sweet sevententh yaa, 
and Be my future is my wish~



Selasa, 24 Desember 2013

Benarkah Kita Saling Mencintai ?

Untuk Pengisi Hatiku

Aku tidak pernah setakut ini bahkan sesedih ini ketika menatap layar handphone.Dulu ketika melihat pesan singkat atau chat darimu, aku selalu tersenyum merasakan kenyamanan. Namun akhir-akhir ini chat darimu  adalah hal yang selalu membuatku takut menatap layar handphoneku. Sepertinya aku kehilangan kamu yang dulu.
Ketika sadar kamu telah berubah tak seperti dulu, aku hanya berusaha mengembalikan dirimu yang dulu. Mengingatkanmu pada mimpi-mimpi kita dulu saat di tengah canda dulu, memintamu memahami bagaimana dulu kita pernah saling bercanda ataupun menyayangi, membuatmu paham ada seseorang yang tak ingin diam ketika melihatmu tiba-tiba menjadi sesosok orang lain yang tak dikenalnya. Telah ku lupakan semua, Sayang, sosok pria-pria yang pernah ku ceritakan padamu kala itu. Telah ku lepaskan semua demi kamu yang aku pikir akan membahagiakanku.
Aku terus meminta kejelasan walaupun kamu berucap bosan, mungkin juga lelah dengan sikapku. Tapi, Sayang, aku ingin kamu tahu bahwa aku akan berhenti berjuang jika kamu menjelaskan mengapa kau jadi berubah begini. Tapi tunggu, sepetinya tidak. Sekeras apapun badai pengabaianmu, aku tetap akan berjuang untukmu.
Perempuan mana yang  tidak kecewa melihat orang yang dicintainya berubah tanpa alasan yang jelas. Mungkin dari berbagai macam sifat wanita, aku salah satunya yang  menginginkan penjelasan dari apa yang aku alami atau dapati. Aku tak bisa menerima. Aku berbeda, Sayang, dan ku harap kamu mampu memahami keras sikapku ini. Apakah aku terlalu egois untuk tahu alasanmu?
Benarkah kita saling jatuh cinta? ketika percakapan dichat yang selalu kau selipkan kata sayang dan rindu itu terucap dari hatiku, entah bagaimana dari hatimu. Aku sudah datang padamu, tetapi mungkin kamu yang tak ingin pulang dan kau lebih asik pada orang-orang yang tak mengerti kamu sedalam aku memahamimu.

                                                                 Dari anak kecil yang hobinya galau                                                          yang perhatiannya kau anggap biasa saja : )

Membunuh Prasangka

Aku berusaha membunuh semua prasangka yang mengkhawatirkan tentang kamu. Setiap aku merasakan ketakutan itu, akupun tak tau mengapa itu selalu terjadi. Tapi aku mau untuk terbuka dengan kamu.
Sebenarnya aku yakin kamu tidak mungkin melakukan ‘itu’. Tapi bagaimana jika selama ini aku yang bertahan sendiri mengembangkan rasa, menahan asa juga kekhawatiran? Sikap kamu yang berhasil menenangkanku. Aku tau sebenarnya jawaban kamu singkat, tepat pada sasaran hingga aku terbius dengan jawaban kamu.
Ini dia seninya. Seni dari hubungan jarak jauh yang aku baru rasakan. Berbeda dari hubunganku sebelum-sebelumnya. Semuanya hebat. Dari mulai aku harus belajar mempercayai, belajar dewasa dengan pasangan, hingga akhirnya bagian yang belum ku tamatkan, belajar membunuh prasangka tidak baik terhadap pasangan.
Coba kalau kita saling terbuka. Semuanya baik-baik saja sepertinya dan memang sampai saat ini masih baik-baik saja, hanya sifatku yang bertolak-belakang dengan sifatnya. Aku agresif, childish, pencemburu, bahkan dia bilang aku nyolot dan mengesalkan namun hanya untuk candaan. Sifat dia yang kadang ambigu, sukanya langsung to the point, aku anggap dia dewasa, bahkan dia bukan sama sekali orang yang pencemburu.
Jujur saja aku kadang tidak terima dengan perlakuan kamu. Tapi lama kelamaan aku tahu kok, itu juga buat aku, buat kita. Seperti halnya waktu aku meminta kejelasan tentang statusku. Aku cemburu. Cemburu berat dengan teman perempuan kamu, cemburu dengan mantan kamu yang masih dekat dengan kamu, apalagi dengan mantan  hati kamu yang sepertinya menyesal telah menyiakan kamu.

“APA PERLU AKU PENGUMUMAN KALAU KAMU PACAR AKU?”

Bukan itu yang aku mau, percayalah:’) yang aku maksud, coba kamu kalau di social media juga jangan gengsi membalas mentionku. Toh mentionku tidak ada yang berkata “SAYANG”, aku tetap memanggilmu “KAKAK”. Seringkali kamu hanya menganggap mention atau tweetku tentang kamu hanya angin lalu. Tapi ya sudahlah, aku tahu maksud dan tujuanmu adalah mendewasakanku. Maafkan anak kecilmu ini ya yang sering merepotkan kamu.
Benarkah kita terbiasa dengan waktu berhubungan? Benarkah kita terbiasa dengan jarak yang membuat kita dekat? Tidak seperti sekarang yang sering berhubungan, sudah satu kota tetapi menjadi hambar, datar? Kalau begitu, bolehkah aku meminta kembali perhatian kamu yang dulu? Aku rindu. Sangat rindu :’)


Suatu saat sadarlah kak, aku adik kecilmu yang sudah lama menunggumu, sudah lama ternyata perasaan itu ada, dan sudah lama pula aku mempedulikanmu. Suatu saat nanti sadarlah, aku selalu disini. Menjaga yang satu ini (re: hati)

Senin, 14 Oktober 2013

BIRTHDAY 16th @ 25 SEPTEMBER 2013

Yeeeeeiii happy birthday for me on 25 September 2013, sudah 16 tahun :') Seneng banget ulang tahun tahun ini ada dia, ada mereka, ya ampuuuun big hug bangeeet ({}) Tahun ini full sama teman-teman SMK Ikifa! Ahh laflaf banget! Apalagi caca yang bela-belain ngomong ke kak put** tentang ucapan buat gue pas ultah. Makasih Ca :') and the end, ga tau kenapa gemeter banget pas si kakak ngucapin gue ulang tahun, langsung! Thanks kak put :')
BLOW THE CANDLE, 16!
Suapan Kue dari Ririn <3 nbsp="">
     

Birthday Cake from Ikifa's fellas~
My beloved fellas in IKIFA :') sayang kurang caca,eka,ghina,dedel, ririn yang ambil foto :') Loveeeeee({})





and this is iiiiiit :D minion doll from ikifa fellas, hello kitty from a ican, bantal hello kitty from kak pipit, boneka pink kecil dari farah:") tengkyu all<3 nbsp="" p="">







Makasih juga ya gilang atas VN Birthdaynya, kasian baru bangun langsung kirim VN :') 
Miss my 16th birthday. Beharap seterusnya mendapat kebaikan aamiin :")

Kamu Tetap Kamu, dan Aku Bagian Kecil dari Masa Lalumu

Malam ini aku hanya disibukkan oleh penantian. Entahlah. Dari semua masa laluku, dialah yang aku anggap baik karena dari awal berhubungan baik hingga harus diakhiri dengan hubungan baik pula.
Seharusnya aku tak boleh segegabah ini. Tapi sepertinya semua sudah berubah. Aku sedang scrooll pesan di facebook kita yang terdahulu nih. Kira-kira ada 1189 conversation:')
Awalnya hanya aku seorang anak kecil yang ngefans sama temen SD sampai mencari taunya lewat kamu. Add facebook kamu lalu kita berteman. Kamu kasih beberapa solusi untuk perasaanku terhadap teman SDku yang tak lain adalah teman satu asramamu. Cerita cerita sampai kamu cerita tentang pacar kamu, temannya pacar kamu, mantan kamu, lengkap banget! Padahal chatnya sederhana "Lg ngapain?" itu pertanyaan yang sering ditanyakan di waktu yang sama -_-
Sampai akhirnya becandaan yang membuat kita menjadi kakak-ade. Orang satu ini emang dari dulu kegemarannya gombal kayaknya ._. sampe diceritain jalan ceritanya insidious part 1 , masih banyak deh~ sampai akhirnya kamu dan aku benar-benar sendiri dan kita saling melengkapi. Hanya jarak yang membuat kita tak bisa berkutik dengan keadaan. Hingga akhirnya 2 bulan kita lalui walau harus terhenti. Beginilah kita, masih menjadi kakak-ade seperti dulu hingga aku tak bisa menafsirkan apa yang sebenarnya aku rasakan.
Tapi lama kelamaan ada titik jenuh yang sepertinya ku temukan di hatimu. Simpan saja lelahmu. Aku tau itu :)
Sekarang sepertinya aku lebih baik membunuh paksa semua perasaan berkecamuk di dalam hatiku seperti dulu aku membunuh paksa segala kenanganku dengaaaan "bem" yang pernah mengisi hatiku.
Sekarang aku hanya berharap ada salah 1 nama yang pastinya akan aku simpan dan hanya aku dan Allah yang tau. Walau banyak pria dipenjuru bumi ini, aku hanya berharap pada Allah tentang sebuah nama.


Minggu, 13 Oktober 2013

Seharusnya

Kadang suka mikir, memangnya segala kekacauan di rumah itu aku yang buat ya?

Kata mama, aku itu jutek, suka ngelawan, keras, ga ada empati, blaa blaa blaa~ masih banyak lagi
Kata papa, aku kayak robot. Ga bisa peka sama keluarga.

and now, gue ga harus pikir panjang. Sebenarnya semua jawabannya hanya gue yang mikir sejaaaak.. Sejak gue masuk SMP! SMP kan mulai banyak tuuh gonjang ganjing masalah remaja, kemana mama sama papa saat aku butuh?!
Kalian sepertinya lebih butuh gue tapi tidak pernah memikirkan gimana perlunya gue akan sosok kalian saat masalah benar-benar di pundak gue! Harusnya kalian yang peka! Ada apa dengan sifat anaknya?! Kenapa gue begini?! KERAS?! Ya sifat kalian juga gue rasa keras. Toh buah jatuh ga jauh dari pohonnya.

"dear mommy and daddy, your daughter is not wonder woman! She needs you when she is crying! Lets hold her!"

Tapi yasudahlah, mungkin mereka menganggapku sudah dewasa dan bisa memecahkan semua masalah. Jadi lebih baik aku diam :) Aku juga pecaya, memang Allah yang selalu ada disetiap langkahku. 

Nanti kalau aku besar, aku ga akan ngerepotin kalian lagi kok. Doakan saja aku sukses ya Ma, Pa~

Untitled~

Dear seseorang yang hatinya pernah ku jaga ataupun tersakiti ..
Bukan maksud hati ingin bermain api, tapi apa daya kalau tak ada artinya lagi kini. Aku mencoba mengakhiri bukan karna ada yang lain di hati, namun hanya ingin memperbaiki diri.

Tega ga tega memang seperti ini jalannya. Aku mengakhiri bukan karena aku mengharapkan yang lain atau ada seseorang baru di hati. Tapi apa salahnya jika aku mengakhiri karena ingin memperbaiki diri? dengan tidak ada hubungan apapun yang belum halal diantara kita.

Maaf kalau kamu menganggap aku menyakiti hatimu. mungkin salahku memang bermain api. Tapi aku berpikir, pasti aku juga pernah menyakiti. Jadi tolong maafkan salah dan khilafku.

Jika suatu saat nanti Allah menemukan kita kembali, mungkin memang jalannya. Jika memang tidak, semoga kamu menemukan jodoh yang lebih baik lagi. aamiin :)


-So Sorry from me-

Minggu, 25 Agustus 2013

Happy [ FAILED ] Anniv 1th Year

jreng jreeeeeng !!!
25 Agustus 2013. Dulu memang ada apa-apanya. Tapi sepertinya sekarang, NOTHING! Dulu memang terkesan membahagiakan. Tapi setelah tanggal 02 September 2012, sepertinya hanya ada kesakitan.
Happy Failed Anniv yang pertama dengan orang yang pertama kali membuat Indah terpana di bangku SMA. Entah kenapa dulu gue bisa segitunya ga bisa ngerelain lo, mungkin sekarang juga. Ah tapi gue fikir-fikir ternyata gue bisa, cuma ada penghalangnya yaitu kenangan dan kita masih satu sekolah sampai 2015 nanti !
24 Agustus 2013, siang itu jam 12 tepat saat gue mau berangkat sekolah, hanphone gue begetar. Gue berpikir dalam, ada yg nelpon? Tapi kok tumben banget? Pas gue raih itu handphone gue, ah benar aja. itu alarm yang tepat gue buat setahun yang lalu saat gue  bisa dibilang masih bersama dia. Stop berputar dan terngiang tentang dia. Gue matiin itu alarm, and then go to school. Di sekolah, gue ketemu lagi sama Ghina. Ghina cerita kalau ternyata Zaka udah punya cewe [LAGI] dan yang sekarang lebih-lebih deh. Kata Ghina sih agak gendut, ga berhijab. Sejak kapan dia mulai suka wanita tanpa hijab? Alhasil gue sempet nangis. Ga nangis sih, cuma netesin air mata aja dikit doang tapi masih bisa ketawa sama temen-temen gue :')))) Pas pelajaran matematika, matpel yg gurunya walasnya Zaka sekarang di 11-5, temen gue si Ririn yang dulu sekelas sama Zaka cerita tentang saat saat di mana pas ultah gue, Zaka ngasih kado ke gue. Masih inget? :') Anak cowo kelas Zaka dulu geregetan supaya Zaka buru-buru kasih kado itu ke gue, anak cewenya juga serempak ciye-ciyein dan satu dari anak cewe itu heboh bilang "KASIH PLASTIK ZAK!" abis dia ngasih kado ke gue, katanya sih dia gemeter keringetan gitu. ahaha, disitu emang gue dan dia udah putus guys!~ dan malam tadi gue mimpi !!! Mimpinya sumpah apa banget ! Perasaan sekarang tanggal failed anniv, tapi gue mimpi Ghina sama Dedel bilang kalo mereka nyuruh Zaka ngasih surprise party ke gue dan akhirnya Zaka ngasih kejutan coklat di hari ultah gue. Ultah gue aja masih sebulan lagi -__- iya kan? wajar kalau gue bilang mimpinya absurd banget! Oke, sudahlah. Gue terkesan fool kalau begini terus sementara dia aja juga foolnya kebangetan ga pernah lagi komunikasi, satu organisasi aja ga pernah ada pembauran sama gue. Maunya apaan sih? Ga mokat aja sekalian? HFTTT!!! Oke, gue harap lo bisa sedikit dewasa sama sikap lo. Menjauh ga ngebuat lo keren men!!! \m/

Selasa, 20 Agustus 2013

Rindu

"Mit, aku kangen sama kamu" satu pesan ini memasuki layar handphone Mita.
"Aku juga kok" jawab Mita, singkat
"Besok kita jadi jalan bareng kan? Kita jadi nonton kan?" tanya Galih
"Iya"
"Oke. Besok aku tunggu di toko buku jam 11 ya. See you :* "
"Too:* "
Malam ini angan Mita sepeti dipenuhi warna-warni cerah hidupnya. Sudah lama Ia merindukan sosok Galih yang telah lama tak memberikannya kabar. Sudah lama juga warna itu hilang dari diri Mita.
Esok harinya, dengan siap Mita melangkahkan kakinya memasuki pusat perbelanjaan yang terkenal di daerah rumahnya. Ia menaiki sat demi satu anak tangga hingga tepat di depan toko buku yang dimaksud oleh Galih.
"Kamu di mana?" tanya Mita melalui pesan singkat
"Aku di rak komik ya" jawab Galih
Buru-buru Mita mencari rak komik. Mita tau, biasanya Galih pasti sedang berada di barisan komik one piece atau detective conan. Tepat! Mita menemukan Galih.
"Hey" sapa Galih yang pertama kali membuka pembicaraan. Mita masih gugup. Ini kali pertamanya bertemu Galih setelah sekian lama berpisah.
"Kok tegang banget sih kelihatannya?" tanya Galih
"Engga kok, biasa aja" jawab Mita.
"Langsung ke cinemanya aja yuk" ajak Galih.
Mita memang belum terbiasa lagi pergi jalan berdua dengan Galih, Padahal dia amat merindukan sosok Galih yang dulu sempat menemaninya. Tak disangka, tangan Galih meraih jemari Mita yang tepat di sampingnya.
"Aku aja yang beli tiketnya. Kamu cari tempat duduk aja" ucap Galih. Mita mengangguk mengiyakan.
Film yang akan mereka saksikan adalah salah satu film horor. Mita memberanikan diri menyaksikan film tersebut walau sebenarnya Mita sangat parno dengan film horor. Galih tau bahwa Mita agak takut dengan film-film seperti itu. Galihpun meraih jemari Mita yang telah dingin, entah dingin karena apa. Genggaman Mita semakin kuat saat-saat bagian yang dianggap Mita menegangkan.
"Kalau takut, nih bahu aku ada. Sembunyi saja di balik bahuku" ucap Galih
Memang Galih selalu menjadi objek siksaan Mita saat Mita takut. Tapi Galih menganggapnya baik-baik saja.
"Seneng bisa jalan sama kamu. Hati-hati ya" ucap Galih
"Pasti" jawab Mita

Minggu, 07 Juli 2013

Karena Seharusnya Jarak Menguatkan

"Apa kita ga sebaiknya putus aja? Aku bakal jarang pulang, jarang menghubungi kamu karena aku ga akan bawa handphone. Kamu tau kan aku di asrama, ga mungkin terus-terusan bawa handphone" ujarnya. Sepertinya Ia mulai meragu, atau mungkin Ia sudah mulai bosan. Entahlah~
"Hmm, kita coba dulu saja ya. Mungkin saja aku bisa bertahan" jawabku. Mulai meragu juga, namun aku teguh.
"Tapi kalau nanti kamu ga bisa, lalu kamu pergi meninggalkan aku dengan lelaki lain tanpa sepengetahuanku, lalu kamu buang aku begitu saja bagaimana? Aku trauma!"
"Ketakutanmu berlebihan. Aku tak mungkin seperti itu. Kalaupun aku tidak bisa, aku pasti akan mengatakannya kepadamu dan menunggu kamu" jawabku
Mas, kita sama-sama punya masa lalu yang suram. DIkecewakan, dibuang begitu saja, dikhianati. Tapi sekarang ketika kita bersama, mengapa kita tidak coba untuk menjaga dan melengkapi satu sama lain? Padahal aku yakin kita bisa~
"Mita" sapanya. Akhir-akhir ini dia menyapaku dengan sebutan nama. Entah kenapa~
"Hadir?"
"Kita putus aja ya?" pintanya lagi-lagi. Aku bingung harus jawab apa. Disisi lain lebih baik  putus daripada ada kebohongan, tapi aku masih sayang dengannya. Ah dilema lagi~
"Terserah" jawabku
"Kamu maunya gimana?"
"Ya kalau memang sudah tidak ada rasa, why not?"
"Haha iya juga sih. Yaudah kita putus aja ya. Maafin aku, bukan maksud aku mempermainkan kamu selama ini. Tapi aku cuma mau konsen sama pelajaran. Aku juga sudah tidak mau pacaran lagi kok" ucapnya menjelaskan
"Iya it's oke. Although it's hurt I'll be the first to say that I was wrong. Yap, maybe we are not compatible. Kita memang hanya cocok jadi kakak dan adik ya kak, ga lebih. Sukses ya" jawabku mencoba sabar dan tetap tenang walau sebenernya aku belum bisa menerimanya.
"Haha, kita ga cocok dalam urusan hati, de, bukan yang lain. Iya makasih ya"
"Yap" jawabku singkat. Aku kehabisan kata-kata. Akal sehatku mungkin sedang tidak bekerja saat emosinya memuncak. Tangisku pecah malam itu juga.
"Mita, Kakak tidur duluan ya" ucapnya
"Iya. Good night, Kak" jawabku datar
"Goodnite too for you my little sister. I'm sorry for all mistake that I've done. Please forgive me" ucapnya. Tanpa balasan, ku non-aktifkan handphoneku. Malam itu aku tak tau apa yang harus aku katakan. Serbasalah~ Cukup hati kecil Mita yang tau semua ini :')

Kamis, 27 Juni 2013

Kardus Moodbraker

Tulisan ini untuk ikut kompetisi @_Plotpoint: Buku Catatan si Anak Magang Film "Cinta Dalam Kardus" yang tayang di bioskop mulai 13 Juni 2013

Hari Minggu memang hari yang pas untuk bermesraan. Ya, bermesraan dengan seperangkat peralatan di kasur. Guling dan Bantal misalnya, ditambah dengan sejuknya suasana kamar. Rasa mager (malas gerak) makin menjajah tubuh!
Tapi hari Minggu kali ini beda. Mita sangat amat tidak tega melihat kondisi rumah yang ditinggal beberapa hari oleh penghuninya. Papa dan Mama pergi liburan. Gue rasa sih honeymoon lagi mungkin ya?
“Sumpah, ini rumah udah kayak ga keurus banget ya kalau yang huni gue sendiri” gumamnya. “Aha! Gue punya ide!  Gue telpon saja dua noni cantik itu”
“Cinteeh, ke rumah gue sekarang! Bantuin gue bersih-bersih rumah, ya!” ucap Mita memulai percakapan di telepon.
“Ga ada yang enak sedikit? Di telpon cuma buat bantuin bersihin rumah? Astaga!” protes Sinta
“Nanti kalau sudah selesai bantu bersih-bersih rumah gue, konsumsi gue yang atur deh! Tenang aja” jawabnya
“Oke deh. Gue ajak Rara juga ya, Mit” ucap Sinta
“Sip! Memang wajib ajak Rara!” jawab Mita sambil menutup telpon
Rara dan Sinta adalah dua sahabat Mita sejak masa SMP. Kalau kata Mita sih dua noni cantik! Tak lama setelah Mita menghubungi Sinta, Sinta dan Rara sudah sampai di rumah Mita.
“Jadi, agenda kita hari ini bersih-bersih? Konsumsinya lo yang atur kan, Mit?” ucap Rara
“Yups” jawab Mita, singkat
Merekapun akhirnya mulai merapihkan rumah Mita. Di salah satu kamar tamu Mita, Rara melihat ada sebuah kardus yang tak ia ketahui isinya. Rara mulai menjamah kardus tersebut dan memanggil Mita dan Sinta yang hampir selesai bersih-bersih.
“Mit, ini kardus apa?” tanya Rara. Mita dan Sinta segera menghampiri Rara.
“Eh ini?! Lo mau tau apa isinya?” tanya Mita
“Memangnya apa, tun?” Rara semakin penasaran
Sambil membuka tutup kardus itu, pikirannya beralih ke masa lalunya.
“Ini kardus yang isinya barang peninggalan orang yang sayang sama gue. Ya tapi dulu” jawab Mita
“Maksud lo? Memangnya siapa aja?” tanya Sinta
“Ini boneka pooh dari Zafran, cowo yang beda kelas sama gue sekarang. Dulu dia kadoin gue ini waktu gue ultah, tapi sayangnya gue sama dia udah jadi mantan waktu gue ultah. Ini... Ah, lo sih tau kardus coklat ini dari siapa” ucap Mita
“Nah, kalau kardus coklat ini sih ada dua orang yang kasih ke lo. Keduanya brondong pas kita masih SMP” jawab Sinta
“Haha, iya. Nyesek itu saat ade dan kakak kelas udah sayang-sayangan tapi ga ada status hubungan khusus. Tapi buat gue, yang paling nyesek adalah saat lo diputusin tanpa alasan yang jelas dan pada akhirnya lo baru tau kalau saat lo pacaran, si doi ga ada rasa!” ucap Mita sambil melempar kardus ke arah lemari
“Jangan ngaku udah move on kalau keingat mantan masih mewek” sambung Rara
“Let it flow, itu berarti Tuhan ingin menunjukkan ke lo siapa yang terbaik. Daripada galau gara-gara kardus yang isinya mood braker itu, lebih baik kita makan!” ajak Sinta

Karena Mita akan lemah jika teringat asmara masa lalunya, dan Ia kuat saat bersama sahabat baiknya.

Jumat, 21 Juni 2013

Bad or Worse? Is Not You :)

Oh iya, Kali ini post entri ini khusus buat seorang yang udah request~ Especially For You Kak Rio :P 
SI kakak mintanya sih komentar tentang baik buruknya  dia~ Hahaduuh sebenernya belum pantes nih anak kecil mengomentari seniornya. Tapi apa daya *loh?

Oiya, waktu wisuda di gema, ini niat bangetbangetan loh kak ngambilnya, haha 
-__-V 

So, mari kita mulai. Daritadi kebanyakan pembukaan sepertinya~





Kalau dibilang kejelekan kak Rio, apa ya? *Puter memori* Kita fair-fairan aja ya kak, kan kakak yang minta hihi :'D 

  • Inget banget dulu kak rio jarang bales message, wall juga, sms juga. Etapi ini fix kayaknya emang akunya aja yang ga ngerti. Kalau kata orang yang deket sm aku, Kakak itu sibuk. Oh jadi begitu, mulai ngerti deh kesibukannya kak Rio sekarang semenjak aktif ngeband
  • Hilang tanpa kabar *cari-cari* kok bisa yah kak? kenapa? hmm ._.
  • Datengnya pas butuh, tau-tau ilang lagi~ Dulu kak Rio sempet minta bantuan, eh lama-lama menghilang lagi ._.
 Mungkin itu kali ya kak, akunya ga inget, atau lupa atau memang ga ada lagi~

Kalau kebaikan kakak, ntah kenapa aku anggep semua yang dilakuin kak Rio selama ini ke ade kelasnya terutama aku itu baik*Fix ini lebay* etapi bener kak, ini jujur loh! Kakak kan banyak bantuin ade kelas di gema kalau mau wisuda, apalagi pas angkatan aku wisuda. Inget banget tuh waktu latihan di lapangan hari Minggu kak Rio ngasih aba-aba, waktu aku ambil piagam masih disenyumin, hihiww :3

That's all from me. Aku rasa kebaikan dan keburukan kakak itu ya kakak sendiri yang tau. Aku cuma melihat sebagian kecil dari kakak :) Ya, kalau udah sukses jangan lupain ya kak *lupain apa nih?* jangan sombong, tetap jadi kak Rio yang aku kenal dulu. Iya dulu waktu kakak masih di Gema*loh?! 

Selasa, 05 Februari 2013

Dezafikasi Yang Gagal

Rasanya seperti abnormal ketika sesuatu hal yang mengganggu pikiranmu terus membayangi dan menghampiri kamu tanpa permisi. Seharusnya, bukankah kenangan itu seperti pensil atau pulpen diatas secarik kertas putih? Bisa dihapus dengan mudah, bisa juga dihilangkan dengan bantuan yang lain. Tapi sungguh, perasaan itu terus menggerayangi Mita.
Sudah dua hari ini Ia mendengar kabar tidak mengenakan hatinya. Zafran alasannya. Kabar-kabar tentang perilaku Zafran setelah mengakhiri hubungan dengannya memnyeruak. Terlebih di hatinya. Rasanya seperti dicambuk dan dicabik-baik jika Ia melihat kejadian ini sendiri~
     "Iya, Mit, sebenarnya dulu sewaktu kelas gue lagi main Truth or Dare, dia mengaku sendiri kalau dia memang sudah pernah melakukan itu dengan mantannya yang setelah lo. Gue juga heran kenapa dia jadi seperti itu sekarang" ucap Elsa
     "Ga nyangka aja. Yasudahlah, mungkin dia merasa senang kalau seperti itu. Aku ga mungkin melakukan itu! Terlalu rendah!" balas Mita.
     Mita terduduk lemas di bangku busway. Pucat, lemas, ingin sekali rasanya Ia menangis, tapi tak mungkin. Ia hanya bisa diam memikirkan perkataan Elsa tadi. Ia ingin melupakan, tapi rasanya selalu saja hal itu memasuki celah hati dan pikirannya. Mitapun pulang dengan keadaan pikirannya yang kacau balau.
     Di keesokan harinya, Ia juga mendapat kabar lagi dari Devi.
     "Kenapa harus mendengar informasi seperti ini lagi sih saat aku benar-benar ingin melupakan dia?! Kalau begini namanya, proses dezafikasinya tidak berjalan lancar!" teriak Mita dalam batinnya
     "Dia pernah curhat sama gue, Mita. Dulu setelah lo putus dengan Zafran, sebenarnya Zafran itu mau mengincar Riri. Dia itu sudah sering mengajak Riri pulang bersama, tapi selalu gue larang kok. Gue pernah bilang kok ke dia supaya ga deketin Riri, masalahnya Riri itu teman dekat lo. Akhirnya dia mulai ga mendekati Riri" Ucap Devi
     "RIRI LAGI?????!!!" suara itu terdengar dan berbayang di otaknya. Darahnya mengalir deras. Rasanya ingin marah, tapi dia tidak ingin menunjukkan kekecewaan itu. Dia hanya tersenyum dan menjawab bahwa dirinya tidak marah bahkan baik-baik saja karena ingin moveon.
     "Kebohongan macam apa lagi ini? Rasanya sakit. Kenapa harus mengetahui semua kebohongan itu diakhir. Tapi setelah aku ingin pergi dari masa lalu, aku malah teringat dia lagi? Maunya apa sih? Kenapa segampang itu beralasan mengakhiri sebuah hubungan? Ga ada yang lebih jujur lagi? Aku bosan misalnya. Sampai kapan aku menahan rasa kecewa ini?" ucap Mita, lagi-lagi dalam hatinya.
     Untuk saat ini, posisi Mita sulit. Serba salah. Ia tidak bisa semudah itu cerita ke orang lain. Biarlah Ia memecahkan masalah hatinya yang bergejolak dengan Tuhan yang selalu bersamanya. Dengan begitu, Ia merasa lebih nyaman

Senin, 28 Januari 2013

Antara Cinta dan Benci

Kenangan itu kembali memasuki celah-celah hati Mita. Kenangan yang harusnya telah Ia lupakan. Tapi menurutnya, kenangan itu terlalu indah dilupakan, tapi terlalu sakit diingatkan.
"Ish! Dasar ga tau diuntung! Sudah dibantu tapi ga tau terimakasih!" ketus Mita
"Selama ini gue udah menyempatkan waktu membantu mereka, tapi apa balasannya? Ngejauhin gue karena seorang pria yang ceroboh! Seperti ini kah sahabat?!!" ucap Mita
"Kalau cuma karena cowo persahabatan kalian menjadi taruhannya, lebih baik kamu mengalah" balas Dina
"Mita sudah mengalah kok, Din. Mita berusaha tegar, tidak marah dengan Riri, Devi dan Caca, tapi kenapa mereka segampang itu menjauh? Mita juga sudah meminta maaf dengan mereka, padahal Mita yakin Mita tidak punya salah! Malah Mita yang kebanyakan mengalah!" jawab Mita, lirih
"Kalau memang begitu, mereka tidak pantas untuk dipertahankan! Kalaupun mereka membutuhkan kamu, kamu boleh membantunya tapi jangan sesering dulu! Lihat! Sikap mereka hanya datang saat butuh kamu. Begitukah sahabat? BUKAN!" ucap Dina

***
Last Tweet : at 23:11 
"Jam segini Adit belum tidur. Biasanya kan dia sms buat nyari teman smsan, tapi sekarang?! AH memang dia tidak tau diuntung! Aku kira dia baik dan setia. Nyatanya? Dia menyimpan kebohongan yang luar biasa dari ku sampai aku harus dijauhi sahabatku!" pikirnya dalam hati. Ia amat sangat kesal jika mengingat kejadian saat dirinya pulang bersama Adit. Mita menganggap semuanya baik-baik saja waktu itu. Tapi ternyata ada yang disembunyikan! 
"Manusia macam apa kamu?! Menyembunyikan semua dusta dan menganggapnya baik-baik saja padahal disini ada seorang wanita yang hatinya tercerai berai karena ulah mu! Kenapa tak berterus terang lalu meminta maaf? melerai pertengkaran dingin seperti ini saja tak mampu! PECUNDANG" ketus Mita

***
Rasanya tak mungkin lagi untuk terus memikirkan hal yang merobek selaput hati nan tipis ini. Kesabaranku bisa terbuang percuma jika harus berpikir tentang kamu, dia, dan mereka! Aku anggap semua tidak pernah terjadi dan ada kalanya kini aku yang harus terus mengalah. Lagipula mengalah bukan berarti kalah. Mita benci bualan pria! Dibalik semua kata-kata manis seorang pria, ada sebesit dusta! 

Selasa, 22 Januari 2013

Jalan Kenangan

"Ah kenapa harus banjir, sih?! Flashback total coy!!" ketus Mita
"Kenapa, Mit? Lagian kenapa lo ambil jalan ini buat ke rumah lo? Kan masih ada jalan lain" ucap Caca
"Semua jalan menuju rumah gue, gue anggap itu jalan kenangan, Ca. Tidak mudah melupakan dengan cepat kenangan yang pernah tercipta dulu" jawab Mita
***
"Seneng yah kalau banjir kayak gini" ucap Adit
"Iya, tapi berat banget tau jalannya jadinya" jawab Mita
"Gapapa. Aku seneng kok" balas Adit
Tatapan Mita begitu tajam, penuh kehangatan yang tercipta pada tatapan Mita. Dia masih begitu menyayangi Adit. Sosok yang dulu pernah menjadi bagian dari dirinya walau kini hanya sebatas teman. 
Rasa Mita masih terlalu besar untuk Adit. Terlebih setelah Adit mengantar Mita pulang. 
"Kenapa sudah tidak pernah sms aku? Segitu sibuknya kah? Atau sibuk dengan rencana move-onnya?" pikir Mita. 
Sampai akhirnya, Mita harus tau apa alasan pertemuannya dulu dengan Adit dan mengapa perpisahan dengan Adit itu terjadi. "SALAH ORANG"
Kebodohan macam apa ini? Belum sembuh sakit hati Mita terhadap Zafran, Aditpun menambah pedih lukanya. 
***
Jalan ini .. Di jalan ini, dulu pernah terukir sejarah. Bukan sejarah layaknya jaman penjajahan seperti dulu, tapi sejarah yang begitu menawan yang seakan merobek selaput hati sedikit demi sedikit. Perih! Tapi mau bagaimana lagi? Ternyata begini adanya~ Tatapan mata yang dulu pernah saling bertemu bukan tatapan mata yang sama-sama masih menyimpan hati. Ternyata satu diantaranya ingin pergi~ Jika memang kebahagian adalah melihatnya bebas, relakanlah! Relakanlah dia pergi :')

Senin, 21 Januari 2013

Oh TERNYATA !!

"Kenapa sih harus menjauh gini?! Muak tau ga?!!!! Kalau gue ada masalah ya bilang!" ketus Mita
"Mit, disini aja. Diem aja daritadi" ajak Devi sahabatnya
Mitapun menghampiri sahabatnya. Dia diam, tak tau mengapa sahabatnya akhir-akhir ini mendiamkannya.
"Sekarang lebih baik lo bicarain" ucap Devi ke Caca dan Riri
"Tapi gue takut! Gue ga siap" jawab Riri
"Udah, lo bicarain aja" sambung Caca
Mereka terdiam sejenak. Entah apa yang akan dibicarakan. Akhirnya Devipun angkat bicara
"Jadi begini, Mit, tapi lo jangan marah ya" ucap Devi
"Gue ga marah. Gue lebih seneng kalian jujur sama gue" jawab Mita
"Jadi sebenarnya, Adit itu mengira kalau Riri itu adalah Mita. Ngerti ga?" ucap Devi
"Iyah, gue ngerti" jawab Mita
Seketika itu juga tangis pecah.. Air mata terjatuh dari bola mata Mita dengan derasnya. Disertai sesak yang begitu membuncah di dadanya. "SESAK! MUAK! Kebodohan macam apalagi ini?!! Lalu, bagaimana dengan semua hari saat aku dan dia bertatap? Semua percuma? AH!!" jeritnya dalam hati
"Please, Mit, lo jangan marah ya sama gue. Lo boleh nangis kok, gue ngerasain banget" ucap Riri
Genggaman tangan Riri semakin kencang, berusaha menegarkan sahabatnya itu.
***
Setelah semua pengakuan itu terbongkar, Mita berjanji tak akan memberitahu siapapun. 
"Mit, mau kemana?" tanya Devi
"Mau pulangin barangnya Adit dulu!"
"Jangan, Mit! Besok saja!" ucap Devi
Ia menghiraukan perkataan sahabatnya. Mita bergegas ke parkiran, karena disana ada Adit dan rombongan kelas Adit yang sudah pulang
"Git, ada Adit?" tanya Mita
"Itu, Mit" jawab Gita sambil menunjuk ke arah parkiran motor
Datang Jesi, sahabat Adit sekaligus juga sahabat Mita
"Mitaaaaaaaa" ucap Jesi, heboh
"Iya, Jes" jawab Mita
"Mita kenapa? Kok matanya merah?" tanya Jesi
"Gapapa kok. Mita gapapa"
"Bohong! Mita habis nangis, ya?"
"Engga! Mita gapapa, Jes"
"Mita ga bisa bohong!" ucap Jesi
Setelah Adit lewat dihadapan Mita, Mitapun mengembalikan semua barang Adit yang sempat dipinjamnya. Mita langsung berlari memasuki area sekolah lagi. Tak peduli dia dipanggil oleh Jesi atau siapapun. Untuknya, Ia lebih nyaman segera pergi dari Adit daripada harus menjatuhkan air mata di depan orang yang tidak mengetahui tentang isi hatinya lagi. Mita sudah terlalu kuat menghadapi ini. Tapi dia tetap tidak ingin terlihat lemah. Ada tangis dibalik setiap senyum dan tawanya

Sabtu, 19 Januari 2013

Adakah Rindumu Sebesar Rinduku?

Ia seperti memikul beban berat di tubuhnya. Lemas, Pucat, semangat yang ada juga pasti hanya semangat sisa yang dia punya. Di bangku kantin itu dia memompa kembali energinya yang memudar.
"Hai, lemas banget sih?" tanya seorang pria yang berada disampingnya,
"Hmm, Maybe" jawabnya singkat
"Ada apa denganmu, Mit?" tanya pria itu
"Ulangan hari ini banyak banget ya. Otak ngebul nih! Belum lagi praktek hari ini" jawab Mita
"Haha, Sabar ya" jawab Galuh
"Adit kemana? Tumben ga sama lo?" tanya Mita
"Nyariin Adit? Adit ada tadi, tapi sekarang entahlah" jawab Galuh
"Oh" balas Mita singkat
Dulu Adit dan Mita memang mempunyai hubungan lebih. Namun hubungan itu terjalin tidak terlalu lama, hanya sementara. Hubungan itupun tak ada yang tau. Hanya sahabat Mita, ya! Sahabat Aditpun tak tau bahwa mereka dulu mempunyai hubungan khusus dan rahasia. Sering kali Adit berkata bahwa dirinya memang bersungguh untuk move on dari Mita. "Move On" satu kata yang paling sulit dilakukan oleh Mita. "Move On" tak semudah menerbalikan telapak tangan, butuh perjuangan dan juga keihklasan. 
Dirinya yakin, bahwa sebenarnya hati mereka masih saling memiliki, namun tekad Adit begitu besar untuk segera pergi dari hati Mita. Tak ada yang bisa Mita lakukan sekarang. Hanya merindu. Rindu yang sepertinya telah mengalahkan tingginya burung terbang bebas diangkasa. Mungkin Adit tidak merasakan hal yang sama dengan Mita, atau mungin merasakan, namun tak sebesar rindu Mita terhadap dirinya. Terlalu menggebu perasaan itu di hati Mita. Mita ingin hatinya terbebas dari segala belenggu yang menyesakkan hatinya. Mungkin hanya dengan merindu dan mencintainya secara diam hingga Ia tau bahwa sang putri masih menunggu dirinya yang dulu ada di kehidupannya.

Jumat, 18 Januari 2013

The Best Day I Ever Had, and The Exciting Day is Yesterday -17012013-

JEDAAAAAAAAAAARRRRRR!!!!!!
Bunyi halilintar itu membuat seisi Ikifa khawatir. Tiba-tiba saja semua listrik padam! Bau hangus tercium sampai lantai 4.
"SEMUA TURUUUN!" tutur kakak kelas 12 yang langsung naik ke lantai 4 mengabari adik kelas 10nya
Sentak semua berhamburan keluar gedung. Panik, Khawatir, Shock! itulah yang kami rasakan. Sampai di depan ruang guru, seorang sahabatku penyakitnya kambuh. Gina, menderita asma sejak lama dan hari itu asmanya kembali kambuh karna berhimpitan saat turun tangga, belum lagi saat bau zat kimia tercium hingga lantai 4. Serasa terpenuhi asap tebal ! Semua itu karna petir yang menyambar kotak listrik dan menyebabkan  satu kotak listrik tersebut terbakar~

"Semua tenang, tidak terjadi apa-apa" tutur seorang guru kami, Pak Zamrodzi

Ketika semua murid dipulangkan, aku bingung pulang dengan siapa. Ku hampiri kakak kelasku yang kebetulan akrab denganku. Seketika itu juga aku meminta tolong agar aku bisa pulang bersama abang :) Abangpun menyanggupi. Meski harus berhujan-hujanan, tapi peristiwa satu itu tak akan aku lupakan :')
Meneduh dirumahnya, disambut hangat dengan anggota keluarganya adalah hal yang paaaaaaling menyenangkan.

Ketika Ia mengantarkanku pulang, kami berbanjir ria. Di rumahku juga kedatangannya disambut hangat oleh papa:') Saat Ia mau pulang, ku antarnya mencari bengkel dan ku temani sampai motornya kembali.

Ah kenangan ituuuu :""")
Walau sudah tak terjalin apapun dengan aku dan dia, tapi ku rasa hati kita masih sama-sama memiliki~

Selasa, 01 Januari 2013

Happy New Years, Welcome To 2013


Happy Nyu Yeaaah readers \m/
Semoga di tahun 2013 ini keberkahan dari Allah semakin banyak,
Semua kenangan buruk di 2012 kubur dalam-dalam, jangan diungkit lagi :)
Jadikah pembelajaran berharga untnuk diri sendiri . . .

2013 ini harus lebih dewasa lagi sikap dan pemikirannya
More Cheerful NO more Galau !!

Selamat datang di 2013,
Be your years :) aamiiin