Untuk Pengisi Hatiku
Aku tidak pernah setakut ini bahkan sesedih ini ketika
menatap layar handphone.Dulu ketika melihat pesan singkat atau chat darimu, aku
selalu tersenyum merasakan kenyamanan. Namun akhir-akhir ini chat darimu adalah hal yang selalu membuatku takut
menatap layar handphoneku. Sepertinya aku kehilangan kamu yang dulu.
Ketika sadar kamu telah berubah tak seperti dulu, aku hanya
berusaha mengembalikan dirimu yang dulu. Mengingatkanmu pada mimpi-mimpi kita
dulu saat di tengah canda dulu, memintamu memahami bagaimana dulu kita pernah
saling bercanda ataupun menyayangi, membuatmu paham ada seseorang yang tak
ingin diam ketika melihatmu tiba-tiba menjadi sesosok orang lain yang tak
dikenalnya. Telah ku lupakan semua, Sayang, sosok pria-pria yang pernah ku
ceritakan padamu kala itu. Telah ku lepaskan semua demi kamu yang aku pikir
akan membahagiakanku.
Aku terus meminta kejelasan walaupun kamu berucap bosan,
mungkin juga lelah dengan sikapku. Tapi, Sayang, aku ingin kamu tahu bahwa aku
akan berhenti berjuang jika kamu menjelaskan mengapa kau jadi berubah begini.
Tapi tunggu, sepetinya tidak. Sekeras apapun badai pengabaianmu, aku tetap akan
berjuang untukmu.
Perempuan mana yang
tidak kecewa melihat orang yang dicintainya berubah tanpa alasan yang
jelas. Mungkin dari berbagai macam sifat wanita, aku salah satunya yang menginginkan penjelasan dari apa yang aku
alami atau dapati. Aku tak bisa menerima. Aku berbeda, Sayang, dan ku harap
kamu mampu memahami keras sikapku ini. Apakah aku terlalu egois untuk tahu
alasanmu?
Benarkah kita saling jatuh cinta? ketika percakapan dichat
yang selalu kau selipkan kata sayang dan rindu itu terucap dari hatiku, entah
bagaimana dari hatimu. Aku sudah datang padamu, tetapi mungkin kamu yang tak
ingin pulang dan kau lebih asik pada orang-orang yang tak mengerti kamu sedalam
aku memahamimu.
Dari anak kecil yang hobinya galau yang
perhatiannya kau anggap biasa saja : )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar