"Apa kita ga sebaiknya putus aja? Aku bakal jarang pulang, jarang menghubungi kamu karena aku ga akan bawa handphone. Kamu tau kan aku di asrama, ga mungkin terus-terusan bawa handphone" ujarnya. Sepertinya Ia mulai meragu, atau mungkin Ia sudah mulai bosan. Entahlah~
"Hmm, kita coba dulu saja ya. Mungkin saja aku bisa bertahan" jawabku. Mulai meragu juga, namun aku teguh.
"Tapi kalau nanti kamu ga bisa, lalu kamu pergi meninggalkan aku dengan lelaki lain tanpa sepengetahuanku, lalu kamu buang aku begitu saja bagaimana? Aku trauma!"
"Ketakutanmu berlebihan. Aku tak mungkin seperti itu. Kalaupun aku tidak bisa, aku pasti akan mengatakannya kepadamu dan menunggu kamu" jawabku
Mas, kita sama-sama punya masa lalu yang suram. DIkecewakan, dibuang begitu saja, dikhianati. Tapi sekarang ketika kita bersama, mengapa kita tidak coba untuk menjaga dan melengkapi satu sama lain? Padahal aku yakin kita bisa~
"Mita" sapanya. Akhir-akhir ini dia menyapaku dengan sebutan nama. Entah kenapa~
"Hadir?"
"Kita putus aja ya?" pintanya lagi-lagi. Aku bingung harus jawab apa. Disisi lain lebih baik putus daripada ada kebohongan, tapi aku masih sayang dengannya. Ah dilema lagi~
"Terserah" jawabku
"Kamu maunya gimana?"
"Ya kalau memang sudah tidak ada rasa, why not?"
"Haha iya juga sih. Yaudah kita putus aja ya. Maafin aku, bukan maksud aku mempermainkan kamu selama ini. Tapi aku cuma mau konsen sama pelajaran. Aku juga sudah tidak mau pacaran lagi kok" ucapnya menjelaskan
"Iya it's oke. Although it's hurt I'll be the first to say that I was wrong. Yap, maybe we are not compatible. Kita memang hanya cocok jadi kakak dan adik ya kak, ga lebih. Sukses ya" jawabku mencoba sabar dan tetap tenang walau sebenernya aku belum bisa menerimanya.
"Haha, kita ga cocok dalam urusan hati, de, bukan yang lain. Iya makasih ya"
"Yap" jawabku singkat. Aku kehabisan kata-kata. Akal sehatku mungkin sedang tidak bekerja saat emosinya memuncak. Tangisku pecah malam itu juga.
"Mita, Kakak tidur duluan ya" ucapnya
"Iya. Good night, Kak" jawabku datar
"Goodnite too for you my little sister. I'm sorry for all mistake that I've done. Please forgive me" ucapnya. Tanpa balasan, ku non-aktifkan handphoneku. Malam itu aku tak tau apa yang harus aku katakan. Serbasalah~ Cukup hati kecil Mita yang tau semua ini :')