Jumat, 16 Maret 2012

Terpuruk dengan Keseharian


Astaghfirulah, sungguh aku harus terus berkaca diri, saat perilaku keseharianku (sering) tak sesuai dengan ucapan atau prestasi yang diketahui banyak orang. Kadang juga berpikir, andai semua orang tahu bagaimana sikap keseharianku dan jati diriku, apakah mereka masih mau menjadi temanku? Mereka selama ini mungkin hanya tahu sisi ‘terang’ku saja. Bagaimana jika mereka semua tahu sisi ‘gelap’ku, dosa-dosaku? Apakah mereka masih akan berdecak kagum dengan segelintir prestasiku, yang sebenarnya juga mampu diraih oleh siapapun? Ataukah mereka akan pergi meninggalkanku sambil mencibir, mengolok-olok, atau sumpah serapah karena tahu borok-borok kehidupanku?


Astagfirullah. Sementara jelas sekali Quran mewasiatkan: Hai orang-orang beriman, mengapa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu lakukan? Amat besar kebencian Alah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu lakukan” (As Shaf ayat 2-3)

Rabbi, jagalah diriku. Sungguh aku bukan orang suci bersih tanpa noda, tapi aku ini hanya jelaga yang menghitam dengan tebalnya. Sungguh aku berharap ampunan-Mu, agar jelaga hitam itu sedikit demi sedikit dapat kugosok, hingga ia kembali ke warna aslinya, hingga nanti dapat kukembalikan sebagaimana saat raga dan jiwa ini Kau pinjamkan: putih bersinar.

Rabbi, kumohon pagarilah langkahku.
Allahumma arinal haqqo haqqon, warzuqnat tiba’ah
Wa arinal bathila bathilan, warzuqnaj tinaabah.